Monday, May 5, 2008

Bersama Kita Bernyanyi

Bisa nggak ya hobi menyanyi SBY menjadi positif di mata kebanyakan orang daripada dilihat sebagai kegiatan buang-buang waktu?

Maksudnya gimana?

Misalnya menjadikan acara-acara tahun baru menjadi sebuah activation, event yang mendukung penyampaian pesan menjadi efektif. Acara pergantian tahun di tv-tv itu kan biasanya live dari beberapa kota, dari 3 sampai 5. Nah, gunakan konsep itu dengan menggabungkan beberapa kota besar lainnya lagi. Kemudian Gubernur/pemimpin di tiap kota ikut menyanyi/berlakon untuk menghibur sambil menyampaikan pesan-pesan mereka.

Contoh, Presiden SBY di Jakarta akustik-an bersama Iwan Fals nyanyi lagunya Iwan Fals. Jangan sampai Iwan Fals yang bernyanyi lagu SBY, orang pasti akan antipati! Sebelum atau sesudah bernyanyi, Presiden ngobrol bersama Iwan Fals mengenai lagu yang akan dibawakan, misalnya lagu yang disepakati Sarjana Muda. Kemudian Iwan Fals bercerita mengenai keprihatinannya saat membuat lagu itu. Bagaimana banyak orang di kota yang susah mencari kerja padahal mereka sarjana. Presiden bisa menjawab dengan perkembangan negara selama kepemimpinannya sejujur-sejujurnya, berapa penurunan pengangguran dan bagaimana agar penurunan itu dapat semakin meningkat.

Ya bolehlah sedikit arahan dan motivasi bahwa peningkatan penurunan akan nyata apabila calon-calon sarjana tadi meningkatkan kualitasnya dengan membekali diri dengan bahasa Inggris aktif misalnya atau bahasa Mandarin. Mengingatkan bahwa peningkatan itu juga harus diimbangi dengan perbaikan diri tidak semuanya bergantung pada pemerintah.

Sebelum mereka bernyanyi, Presiden mengajak semua bernyanyi lagu tersebut untuk terakhir kalinya, maksudnya agar tahun depan negara kita tidak perlu “bernyanyi” lagu sarjana muda lagi karena diharapkan pengangguran di kota berkurang dan perekonomian daerah meningkat.

Sunday, May 4, 2008

Kampanye Dimulai!

Salah satu partai yang mungkin waktu dibentuknya memang mau menjadi alat penyalur amanat nasional membuat kampanye iklan yang aneh. Sebuah iklan ucapan menyambut 100 tahun kebangkitan nasional. Bayangkan iklan cetak satu halaman penuh Kompas dengan headline kata-kaya dari Chairil Anwar, “Sekali berarti sudah itu mati”. Dengan visual (proporsi besar) ketua umumnya dan bodycopy berupa kutipannya yang menganjurkan agar kita mengingat semangat Chairil Anwar.

Take out pertama saya adalah “Indonesia mau dibawa jadi one hit wonder nih?” Selain itu, “Memangnya Chairil Anwar pahlawan kebangkitan nasional? Bukannya tahun segitu dia belum lahir ya?”

Memang sih sebenarnya saya mengerti kalau si Ketua Umum Pan mau mencoba menyejajarkan diri sebagai tokoh muda nasionalis sambil berkampanye. Makanya saya pun mencoba mengumpulkan take out dari orang lain.

Dan hasilnya…

Hampir semua sama dengan take out saya!

Terlalu banyak “kok” dan “tapi kan”. Udah nggak bagus, komunikasinya gagal pula. Belum lagi mereka juga menayangkan di media lain seperti tv dan radio. Buang-buang duit saja…

Saya lebih suka dengan apa yang dilakukan PKB dengan drama perpecahannya. Sudah berminggu-minggu setiap harinya ada berita mengenai PKB. Tidak hanya di satu surat kabar, tapi di semua media. Dan semuanya gratis!

Apabila mereka dapat menjaga plot drama perpecahan ini menjadi semakin seru dan bisa menentukan momentum turning point dengan tepat, saya meramalkan mereka bisa menembus tiga besar di pemilu nanti.

Sayang beberapa partai besar seperti Golkar dan PDI Perjuangan sedang sibuk membersihkan nama mereka dari sebutan “benteng korupsi”, sehingga kampanye asli mereka masih belum bisa ditelaah.